NEWSONE.COM - NEW ORLEANS. Sebuah serangan tragis terjadi pada pagi hari 1 Januari di kawasan French Quarter, New Orleans, saat seorang pengemudi menabrakkan truk pikapnya ke kerumunan orang yang merayakan Hari Tahun Baru dan membuka tembakan.
Akibatnya, 10 orang tewas dan lebih dari 35 orang terluka. FBI menyebut insiden ini sebagai kemungkinan tindakan terorisme.
Pelaku tewas setelah terlibat baku tembak dengan polisi, kata pejabat kepolisian.
"Pria ini berusaha menabrak sebanyak mungkin orang," ujar Kepala Polisi Anne Kirkpatrick dalam konferensi pers yang disiarkan di televisi.
"Dia sangat berniat untuk menciptakan kekacauan dan kerusakan yang dia lakukan."
Insiden ini terjadi pada pukul 03:15 pagi waktu setempat (09:15 GMT) di persimpangan Canal dan Bourbon Street, kawasan bersejarah yang menjadi tujuan wisata di French Quarter, terkenal dengan musik dan bar yang ramai dikunjungi.
Kirkpatrick menyatakan bahwa pengemudi tersebut menghindari penghalang, menembak polisi, dan menabrak dua petugas setelah mobilnya menabrak. Kedua petugas tersebut dilaporkan dalam kondisi stabil.
"Kami tahu pelaku telah tewas," kata Anggota Dewan Kota New Orleans, Oliver Thomas.
"Sementara kami mencari motifnya, ingatlah bahwa tidak ada yang bisa menjelaskan kejahatan seperti ini."
Identitas pengemudi belum diketahui segera.
Lebih dari 300 petugas polisi sedang bertugas pada saat kejadian, kata polisi.
Kota ini juga menjadi tuan rumah Sugar Bowl, sebuah pertandingan sepak bola perguruan tinggi Amerika yang klasik, pada setiap Hari Tahun Baru, dan akan menjadi lokasi Super Bowl NFL pada 9 Februari mendatang.
Walikota New Orleans, LaToya Cantrell, menyebut insiden ini sebagai "serangan teroris."
FBI dalam pernyataannya mengatakan sedang menyelidiki insiden ini sebagai tindakan terorisme.
Awalnya, Alethea Duncan, asisten agen khusus yang bertanggung jawab di kantor FBI New Orleans, mengatakan bahwa kejadian tersebut bukan merupakan peristiwa terorisme.
Posting Komentar